VISI DAN MOTTO PURBALINGGA
Toto Endargo
Purbalingga dengan sifat dan perilaku yang “perwira” pasti bisa berkarya secara mandiri dan berdaya saing tinggi. Sifat “perwira” adalah potensi laten, yang secara lahir dan batin dapat menjadi bekal dan modal besar untuk berjuang menuju masyarakat sejahtera yang berakhlak mulia.
 |
Pendapa Kab. Purbalingga |
Membicarakan visi dan motto Purbalingga di bulan Desember 2016 rasanya sangat pas sebab saatnya Purbalingga berulang tahun yang ke 186. Visi dan motto yang ada di Purbalingga harus singkron antar keduanya.
Secara geografis Purbalingga di posisi 101011’ – 109035’ Bujur Timur, 7010’ – 7029’ Lintang Selatan. Dikelilingi oleh Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Banjarnegara dan Banyumas.
Luasnya sekitar 77.764 Ha, terdiri dari 18 kecamatan, 224 desa, 15 kelurahan, 886 dusun, 1.544 RW, dan 5.051 RT. Wilayah yang selalu dihiasi oleh tegapnya Gunung Slamet dan liukkan Sungai Klawing.
Kabupaten Purbalingga memiliki hari jadi, 18 Desember 1830. Padahal Perang Bithing, tercatat terjadi pada tahun 1830, saat itu pasukan Purbalingga menghalau pasukan Diponegoro, Perang Diponegoro tahun 1825-1830.
Dan saat Perang Bithing R.T. Bratasudira sudah memerintah Purbalingga sebagai bupati ke 3. Pasukan Purbalingga dipimpin oleh Raden Mas Tarunakusuma, adik kandung Bupati Purbalingga saat itu.
Jadi hari jadi Purbalingga bisa dikatakan ditetapkan justru di saat kadipaten ini sudah berdiri lama sebab bupati pertamanya, R.T. Dipoyudo III memerintah pada tahun 1759 – 1787. Kenapa? Tentu ada alasan sejarah tertentu yang diyakini oleh yang berwenang.  |
Lambang Kab. Purbalingga |
Setiap kepala daerah pasti memiliki visi untuk bekal memerintah.
Visi adalah pandangan jauh tentang tujuan yang harus dilakukan untuk mencapai masa depan yang paling baik.
Visi umumnya sudah didengung-kumandangkan sejak masa kampanye.
Kepala Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016-2021, H. Tasdi, SH, MM. juga memiliki visi yaitu:
“Purbalingga yang Mandiri dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berakhlak Mulia”
Jika setiap kepala daerah punya visi dan misi maka setiap daerah yang dipimpinnya juga punya moto, motto.
Kata motto aslinya dari Bahasa Inggris. Motto adalah kata-kata sebagai semboyan yang menggambarkan semangat, dan tujuan dari suatu daerah pemerintahan.
Setiap pemerintah kabupaten memiliki motto sebagai kebanggaan lokal.
Misal; Banyumas SATRIA – Sehat, Aman, Tertib, Rapi, Indah dan Asri; Cilacap BERCAHAYA – Bersih, Elok, Rapi, Ceria, Hijau, Aman, Jaya; Banjarnegara GILAR-GILAR, dan Purbalingga PERWIRA.
Jaman bupati Drs Sularno, tahun 1989-1999, motto Purbalingga adalah TIBAN ABADI, Tertib, Indah, Bersih, Aman, Nyaman, Akar Budaya Asli Daerah Ini.
Banyak yang tak berkenan dengan motto ini maka ketika ganti bupati ganti pula motto daerah.
Kabupaten Banjarnegara yang mottonya Gilar-gilar, itu bukan akronim, bukan kependekan dari beberapa kata.
Purbalingga memilih kata PERWIRA. Kepanjangannya apa? Kenapa Perwira?
 |
Patung JB. Sudirman |
PERWIRA dari kata PEngabdian, Ramah, Wibawa, Iman, Rapi, Aman.
Perwira sendiri adalah sebuah kata utuh yang memiliki arti; “gagah berani” atau dapat juga diartikan sebagai “pahlawan”.
Jadi Purbalingga Perwira dapat dimaknai bahwa Purbalingga memiliki jiwa yang gagah berani seperti jiwa para pahlawan bangsa.
Salah satu pahlawan bangsa, Jendral Besar Sudirman juga lahir di Purbalingga. Jadi kata PERWIRA terasa pas menjadi motto daerah.
Dari enam kata terpilih, kepanjangan dari kata perwira, ternyata hanya memiliki satu kata sifat-kerja, sifat aktif, yaitu kata “pengabdian”.
Sedang kata yang lain adalah kata sifat-dasar, sifat pasif, yaitu “ramah, wibawa, iman, rapi, aman”.
Ramah, Wibawa, Iman menjadi karakter, sifat sumber daya manusia yang ada di Purbalingga.
Rapi dan Aman adalah hasil aktivitas sumberdaya manusia yang ada.
Berikut ini adalah serba sedikit keterangan dari tiap kata yang dikandung oleh kata PERWIRA, motto Kabupaten Purbalingga.
Pengabdian, dari kata abdi. Pengabdian adalah proses atau perbuatan mengabdi, membaktikan diri bagi sesuatu yang dihormati.
Mengabdikan diri dalam bentuk tenaga, pikiran, saran dan tindakan.
Pengabdian merupakan perwujudan dari kesetiaan dan rasa bertanggungjawab untuk kebaikan bersama yang dilakukan dengan ikhlas.
Ramah, adalah perilaku yang mengesankan, manis tutur kata dan sikapnya, baik hati dan menarik budi bahasanya, suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan.
Wibawa, adalah sikap dan tingkah laku yang mengandung kepemimpinan.
Penuh daya tarik dan memiliki pembawaan untuk dapat menguasai dan mempengaruhi orang lain sehingga sikap dan perilakunya dihormati orang lain.
Iman, kepercayaan yang berkenaan dengan agama; keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya.
Orang beriman berarti memiliki ketetapan hati, keteguhan dan keseimbangan batin.
Rapi, adalah keadaan atau suasana yang baik, teratur, dan bersih.
Jika menyangkut pekerjaan maka akan terlaksana serba-beres dan menyenangkan, dikerjakan sebagaimana mestinya dan tidak asal saja.
Aman, keadaan dan kondisi yang bebas dari bahaya dan gangguan.
Hal-hal yang bersifat penting akan terlindungi dengan pasti.
Aman dapat juga berarti bahwa tidak mengandung risiko, tenteram, tidak menimbulkan rasa takut atau khawatir.
Visi bupati dan motto daerah adalah hal yang berasal dari dua pihak berbeda.
Visi bupati tergantung kepada siapa yang menjadi bupati sedang motto daerah adalah produk daerah, hal yang tentunya lebih bersifat permanen.
Namun dari keduanya mempunyai muara yang sama yaitu masa depan yang paling baik.
Sinkronkah visi dan motto yang ada di Kabupaten Purbalingga?
Dari uraian di atas kiranya visi dan motto yang ada di Purbalingga sudah singkron.
Purbalingga dengan sifat dan perilaku yang “perwira” pasti bisa berkarya secara mandiri dan berdaya saing tinggi.
Sifat perwira adalah potensi laten, yang secara lahir dan batin dapat menjadi bekal dan modal besar untuk berjuang menuju masyarakat sejahtera yang berakhlak mulia.
Nama Purbalingga sendiri terdiri dari kata “purba” dan “lingga”.
Dari nama ini sudah terbayang bahwa daerah ini merupakan daerah purba, kuno.
Artinya sejak jaman dahulu wilayah ini sudah memiliki kebudayaan yang mapan.
Hal tersebut terbukti bahwa di Purbalingga terdapat berbagai peninggalan kebudayaan dari masa lalu, dari jaman purba.
Ini berarti bahwa sejak jaman purba, Purbalingga sudah maju kebudayaannya.
Kata “lingga” diambil dari Basa Jawa kuno.
Ada beberapa arti untuk kata lingga, bisa berarti badan, tanda kelaki-lakian Dewa Siwa, bidang tegak yang berbentuk tiang atau pilar, dan lingga juga berarti lambang kesuburan.
Jadi kata “lingga” dapat diartikan bahwa wilayah Purbalingga sejak jaman dahulu menjadi wilayah yang subur dan menjadi penyangga kesejahteraan daerah.
Jika lingga adalah lambang yang berhubungan dengan Dewa Siwa berarti sudah jaman kuna-makuna Purbalingga memiliki masyarakat yang religius.
Sering dikatakan bahwa nama adalah sebuah doa dan harapan, maka nama Purbalingga pun mengandung doa dan harapan.
Doa dan harapan agar wilayah ini menjadi daerah yang berbudaya maju, tanahnya subur, rakyatnya makmur, beradat religius, selamanya, sejak jaman dahulu sampai akhir jaman.
Semoga kesadaran akan kenyataan bahwa ada eksistensi kejayaan yang tersirat dalam kata “purba-lingga”, dapat memotivasi masyarakat Purbalingga untuk terus maju menggapai prestasi yang membanggakan demi masa depan bersama yang lebih gemilang.
Demikianlah sekedar bicara tentang visi dan motto daerah. Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita.
Aamiin.
*) belum punya foto yang ada tulisannya PURBALINGGA PERWIRA.
*) Maturnuwun untuk Mas Anifuddin Azis atas kepanjangan ABADi-nya.