Tugu Cikal Sebagai Jejak Perkemahan Wirakarya Nasional 1990

Perkemahan Wirakarya

Namanya: Perkemahan Wirakarya (PW), dahulu, kadang menggunakan istilah Kemah Bakti.

PW adalah berkumpulnya Pramuka Penegak dan Pandega dalam perkemahan besar.

Agenda pokoknya adalah berintegrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan yang ada di sekitar wilayah perkemahan.

Satya Darma

Ide awalnya dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, untuk mengaplikasikan satya kedua: Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat.

Embrionya bernama Perkemahan Satya Darma, pada 5 Juli – 6 Agustus 1964, di Desa Sukadamai, Tambun-Bekasi.

Kegiatan berikutnya diubah namanya menjadi Perkemahan Wirakarya.

Wira = prajurit, pemberani, Karya = kerja, bekerja

PW Nasional

PW Tingkat Nasional pertama pada tahun 1968. Berkarya dalam program irigasi di Sungai Cihideung, Bogor, Jawa Barat.

Diikuti oleh sekitar 7000 peserta dari berbagai negara. Dan hasil karyanya dikenal dengan nama Bendungan Wirakarya.

PW Nasional ke-7, Tahun 1990, di Monumen Tempat Lahir Jenderal Sudirman, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 23 Juni sampai dengan 15 Juli 1990.

Tugu Cikal

Pengaruh kedatangan Presiden Soeharto untuk menjadi Pembina Upacara dalam Pembukaan PWN 1990 menjadikan wilayah Purbalingga demam tugu cikal.

Pada titik tertentu yang dianggap strategis, masyarakat membuat patung cikal, tunas kelapa.

Tiap desa yang terlewati kontingen PWN, harus juga membangun tugu cikal.

Seiring dengan waktu, tugu cikal satu demi satu, berakhir. Ada yang rusak, tapi banyak yang dibongkar, atau dirubuhkan.

Betapapun saat membangunnya memerlukan banyak biaya, waktu dan tenaga, namun sepertinya, mudah saja untuk menghabisi riwayat sang tugu cikal.

Mungkin, untuk mereka yang setiap kali menyandang duk merah putih, hanya bisa ngelus dada, tak berdaya.

Prihatin! Perih di hati.
Tugu Cikal, habiskah?

Jejak Tugu Cikal

Pembangunan tugu cikal itu, tahun 1990, kalau sekarang tahun 2022, kalau masih berdiri berarti sudah berusia 32 tahun.

Semoga masih ada yang tersisa, ada tugu monumen Perkemahan Wirakarya Nasional dalam bentuk patung tunas kelapa yang masih utuh.

Hallo DKC Kwarcab Gerakan Pramuka Purbalingga, sepertinya masih ada tugu cikal yang usia keberadaannya lebih duluan dibandingkan dengan kelahiran kalian, sisa PWN 90.

Jika berkenan mungkin bisa menjadi bahan pelengkap dokumen kepramukaan.

Dan gambar yang tersaji di atas, diambil di anjatan Gendhoang, Lerep, Brobot, utara jembatan Sungai Kajar. Jelas itu jejak sisa patung cikal PWN 90.

Masih ada juga di seberang jalan, depan SD Purbalingga Wetan 1, Purbalingga. Dan juga di tepi jalan antara Bukateja – SPBU Jalan ke Bukateja itu.

Barangkali itu salah satu monumen PWN 1990 yang perlu untuk dirawat oleh para pemangku kegiatan Pramuka, menjadi saksi sejarah kegiatan Pramuka di Purbalingga.
Oke.

Semoga bermanfaat
Maturnuwun
.
totoendargo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *