Seksualitas Dalam Pewayangan (5), adalah peristiwa seksual dalam dunia pewayangan dan komparasinya dengan kehidupan nyata, episode: Abiyasa Ambika Ambalika
Abiyasa Menikah
Terceritakan bahwa antara Abiyasa dengan Wicitrawirya adalah kakak beradik, ibunya bernama Dewi Durgandini, namun ayah keduanya berbeda
Abiyasa tetap membujang, bujang tua, sementara Wicitrawirya memiliki dua orang istri, yaitu Dewi Ambika dan Dewi Ambalika.
Namun belum sampai memiliki keturunan, Wicitrawirya keburu meninggal dunia, maka Dewi Durgandini menjodohkan kedua janda Wicitrawirya itu, untuk segera menikah dengan Abiyasa.
Konon Abiyasa itu sakti, hanya saja secara ragawi tidak tampan, kulitnya kasar, para istri juga belum akrab mengenalnya, namun Dewi Durgandini ingin segera memiliki cucu, maka memaksa mereka harus secepatnya memiliki keturunan.
Putratpadana
Memenuhi tuntutan Dewi Durgandini agar segera punya keturunan maka diadakanlah upacara Putratpadana (sebagai sarana mendapatkan anak laki-laki).
Upacara Putratpadana dipimpin oleh Abiyasa pada sebuah kamar, lalu kedua istrinya itu di panggil satu-satu masuk ke kamar.
Dewi Ambika mendapat panggilan pertama, namun selama melakukan ritual Putratpadana, Ambika bersikukuh tetap memejamkan matanya, alhasil Ambika melahirkan seorang anak laki-laki dengan mata buta, diberi nama Destarasta.
Dewi Ambalika mendapat panggilan kedua, selama melakukan ritual Putratpadana, Ambalika dalam keadaan pucat pasi, alhasil Ambalika melahirkan seorang anak laki-laki yang berkulit pucat, bule, diberi nama Pandu.
Seorang dayang istana yang bernama Drati diselundupkan Dewi Durgandini untuk masuk ke kamar ritual, dengan kaki berjingkat Drati mematuhi perintah tersebut, anak yang dilahirkan Drati, diberi nama Yama Widura, dan ternyata saat berjalan, jalannya pincang.
Korelasi
Hal bujangan menikah dengan janda, mungkin randa kempling, adalah hal yang wajar dan mudah terjadi di dunia nyata.
Hal dicarikan istri oleh orangtuanya, oleh ibunya juga banyak terjadi.
Hal para janda akibat ditinggal mati muda oleh suaminya dan kemudian dinikahi oleh saudara suaminya, ada terjadi di dunia nyata, baik turun ranjang maupun naik ranjang.
Hal dayang istana atau asisten rumah tangga hamil dan melahirkan anak hasil berhubungan dengan laki-laki kepala rumah tangga tentu ada terjadi.
Kisah Unik
Tetapi yang unik adalah kisah kelahiran anak-anak Abiyasa itu, hanya yang benar-benar paham saja yang mampu menerangkan secara gamblang, bukan sekedar hipotesa.
Bagaimana mungkin hanya karena saat bersatu, memejamkan mata, mengakibatkan anaknya jadi buta; hanya karena sang istri memucat, menjadikan anaknya jadi bule, dan hanya karena berjingkat-jingkat anaknya menjadi pincang! Mungkinkah? Mungkin!
Untuk menjadi catatan bahwa:
Jika seorang ibu yang punya anak laki-laki, dan sudah ingin sekali menimang cucu, maka sikapnya menjadi tegas, siapapun menantunya yang penting segera memiliki keturunan.
Barangkali begitulah suasana sikap model Durgandini.
***
Demikianlah kisah singkat pernikahan dan kelahiran anak-anak Abiyasa.
Semoga bermanfaat
Maturnuwun
.
Toto Endargo
.