Seksualitas Dalam Pewayangan (3), adalah peristiwa seksual dalam dunia pewayangan dan komparasinya dengan kehidupan nyata, episode: Batara Guru Batara Kala
Batara Guru
Batara Guru adalah pejabat tertinggi di kahyangan, penguasa tunggal. Saking berkuasanya, sampai-sampai surga dan neraka, seakan-akan ada dalam genggamannya.
Namun demikian, ternyata Batara Guru belum dapat mengendalikan nafsu syahwatnya dengan secara benar.
Suatu saat, Batara Guru memperkosa istrinya, Dewi Uma, karena istrinya itu menolak ajakannya untuk beraktivitas layaknya suami istri.
Dewi Uma marah, lalu mengutuk suaminya; mengatakan bahwa suaminya kasar seperti raksasa. Batara Guru juga membalas, mengimbangi kemarahan sang istri, sehingga keduanya pun saling mengutuk.
Batara Kala
Keduanya seketika bertaring, seperti raksasa. Dan hasil hubungan seks, hasil perkosaan tersebut, lahirlah bayi yang berwujud raksasa, nama untuk bayi tersebut adalah Batara Kala.
Manusia dengan kriteria tertentu, baik karena kelahirannya maupun karena perilaku perbuatannya dapat untuk menjadi mangsa Batara Kala.
Batara Kala menjadi simbol individu yang krusial, yang selalu mengalami ketidaknyamanan, terutama saat di tengah masyarakat yang mengenal, bahwa ia lahir dari hasil pemerkosaan.