Sedikit Tentang Curug Nini dan Nini Curug

Cerita lama, bahwa penghuni utama Curug Nini adalah nenek-nenek yang kemudian dikenal dengan nama Nini Curug.

Lokasi Curug Nini di Tengah Rindangnya Pepohonan

Curug Nini

Curug Nini adalah air terjun pada sebuah kolam, atau telaga yang cukup luas, ada mata air besar di dasar tebing, sehingga kolam ini tidak pernah kekeringan.

Telaga Curug Nini dikelilingi banyak pohon pandan, dan di apit oleh bukit-bukit yang penuh dengan pohon rindang. Dahulu pohon pandan digunakan untuk membuat tikar, klasa.

Curug Nini, berada di perbatasan antara Desa Pagerandong dengan Desa Cipaku.

Dahulu ada dua pohon Rau yang besar dan indah, letaknya di sebelah timur curug. Airnya masih bening dan jernih, seluruh kolam belum ada gundukan tanah. Sehingga kolam, telaga, genangan airnya masih penuh, dari tebing curug sampai dengan sisi bendungan.

Sekarang sudah ada daratan di tengah kolam, sehingga mengurangi luas dan keindahan telaga, juga di mata air yang besar, dekat parit bendungan irigasi, kini dipasangi pipa-pipa untuk air minum.

Keindahan khas alami Curug Nini di tahun 1970-an, kini sudah sangat jauh berbeda. Tentu saja indah dan alami jaman dahulu.

 

Nini Curug

Dahulu, ketika kecil, anak anak, kalau keluar malam, setiap kali ditakut-takuti, disuruh hati-hati agar tidak dibawa oleh Nini Curug.

Dan seiring dengan waktu sekitar tahun 1983, sempat tanya tentang Nini Curug, kepada penduduk Cipaku yang kebetulan berada di Pasar Cipaku, di depan lapangan desa. Siapakah sesungguhnya Nini Curug itu?

Ternyata Nini Curug adalah penghuni Curug Nini, sosoknya nenek-nenek. Memakai jarit lusuh dan berkebaya Jawa, rambutnya sudah nyambel wijen, antara putih dan hitam, tapi sudah banyak putihnya. Rambut digelung kecil, membawa selendang dan bertongkat.

Kok tahu secermat itu? Karena konon Nini Curug, kadang di siang hari, dan juga di malam hari, suka menyempatkan untuk menampakkan diri di pasar Cipaku.

Namun hobi utamanya Nini Curug adalah pergi ke kampung – kampung sekitar, bahkan sampai ke kampung yang cukup jauh.

Ciri khas dari Nini Curug adalah kalau dilihat, dipandang, ditatap mukanya, maka Nini Curug segera seperti membelah diri, tiba-tiba di sebelahnya ada satu nenek lagi, satu nenek lagi, dan kemudian menghilang.

Diceritakan juga bahwa ada yang pernah melihat, ternyata para nenek – nenek Nini Curug itu, bisa terbang, melayang di atas telaga Curug Nini, dan kemudian masuk ke Pohon Rau yang besar, yang ada di pojok telaga itu.

Begitulah sedikit cerita tentang Curug Nini dan Nini Curug, kalau sekarang Nini Curug sudah tidak bergentayangan lagi, mungkin sudah terganggu karena kalah beken dengan banyaknya film hantu.

Jaman sudah berubah sehingga penghuni Curug Nini pun tentu sudah berubah pula aktivitasnya.

Dan barangkali ada yang ingin punya ilmu membelah diri versi Nini Curug, mangga, semoga bisa bertemu dan berguru kepada Nini Curug, bagaimana cara membelah diri agar mempunyai sosok ganda, tidak cuma satu sosok, tapi bisa beberapa sosok. Mangga, datangi saja! Asyik.

Iya, tapi, Curug Nini, lokasinya dimana? Oh, berminat ya?

Dapat ditempuh dari dua arah. Satu dari Kucel, Karanggude, Cipaku. Dua lewat Pasar Karangnangka ke arah barat, sekitar empat kilometer. Jika telah sampai di Balai Desa Cipaku, ikuti jalan tanah, ke arah kanan, berarti ke Curug Nini, hanya sekitar 200 meter. Begitu!

Demikianlah sekedar cerita tutur cinatur artinya bahwa cerita ini dipungut dari cerita masyarakat dan diceritakan kembali agar masyarakat yang belum tahu, berkenan untuk menjadi tahu.
***

Ngapunten
Semoga bermanfaat
Maturnuwun

Toto Endargo
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *