Pundhen (3)

“Iya. Terimakasih Pak! Walau masih agak sangsi!”

“Kok, sangsi?”

“Sangsi, ragu hal makhluk energi, itu Pak!”

“Lho, maaf, kamu pernah mendoakan orang yang sudah meninggal dunia, atau belum pernah? Mungkin orang tua, teman, tetangga, atau yang lain?”

“Ya. Setiap kali, setiap hari, berdoa Pak!”

“Nah, itulah yang dimaksud dengan makhluk energi. Yaitu yang dulunya makhluk hidup, setelah meninggal dunia, raganya kembali jadi tanah, dan rohnya, jika masih ada, masih memiliki energi, itu, namanya makhluk energi. Artinya makhluk yang masih memiliki energi tetapi sudah tidak memiliki raga dunia! Jadi, jika kamu setiap kali berdoa untuk ‘mereka’ berarti secara tidak sadar kamu meyakini adanya makhluk energi itu!”

“Oh, begitu ya, Pak!”

“Hehe, sudahlah ya!”

“Nggih. Mau cerita apa lagi, Pak?”

“Embuh, kiye! De enteni bae, ya!”

“Nggih!”

Maturnuwun

Sedang kepengin crita

Sekedar melepas jubelan

Nuwun

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *