Politik Dalam Pewayangan (4) – Rizal Ramli – Pandawa Timbang

Politik Dalam Pewayangan (4), adalah cerita sederhana dunia pewayangan dalam hubungannya dengan perpolitikan. Episode: Rizal Ramli – Pandawa Timbang

 

Saran Haryo Suman

Saran dari Haryo Suman, bahwa salah satu cara Kurawa untuk mengalahkan Pandawa, adalah dengan cara menantang adu berat, berat badan.

Aturannya, jika 100 orang Kurawa bobotnya lebih berat dibandingkan dengan bobot 5 orang Pandawa maka Pandawa kalah, dan harus pergi dari Negeri Astina. Sebaliknya jika Pandawa yang lebih berat maka Kurawa hanya akan mengaku kalah.

 

Timbang Badan

Dan dibuatlah sebuah timbangan, sebelah kiri untuk seratus orang, segera dinaiki oleh Kurawa, sebelah kanan untuk lima orang segera dinaiki oleh empat orang Pandawa, namun di ujungnya disisakan lima jengkal, yang nantinya untuk berdiri si Bima.

Bima pun segera mengisi ujung timbangan sebelah kanan, yang disisakan untuknya itu, dengan cara meloncat dan menghentakkan kakinya, ke ujung timbangan tersebut dengan tenaga sekuat-kuatnya. Hegh!

 

Terpental

Jleg! Akibatnya Bogadenta, Gardapati, Gardapura, Wresaya dan lainnya, yang berada di ujung kiri, langsung terpental, terlempar, terhambur, melesat dan melayang sangat jauh, bahkan sampai jatuh di luar wilayah pemerintahan Negeri Astina. Begitulah, Kurawa kalah.

Di tempat jatuhnya, di luar pemerintahan Astina, semua yang terpental itu, dengan bekal ilmu yang dimilikinya, berusaha untuk hidup berjaya dengan caranya masing – masing.

 

Bersekutu

Dan saat berlangsungnya Bharatayudha, mereka yang telah terpental itu, bersekutu, berkumpul dan membentuk kelompok elit dengan nama “Ratu Sewu Negara“, misinya tegas, bersama-sama melawan Pandawa.

Secara terstruktur dan masif mereka bergantian menyerang Pandawa, baik secara kelompok menyerang kelompok, maupun secara personal menyerang individu, tujuannya agar Pandawa secepatnya dapat dikalahkan.

Demikianlah sedikit cerita dari Negeri Astina dalam lakon Pendawa Timbang.

 

Korelasi

Dalam hubungannya dengan perpolitikan di Indonesia peristiwa ini mirip dengan peristiwa terpentalnya Rizal Ramli, Anies, Gatot Nurmantyo dan yang lain dari bagian pemerintahan Joko Widodo.

Dan pada faktanya kemudian Rizal Ramli dan kawan-kawan, setiap kali, juga mencoba untuk menjadi oposan dengan cara masing-masing, mengkritisi kebijakan – kebijakan pemerintahan Joko Widodo.

Terbentuknya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang berisikan Rizal Ramli, Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Said Didu dan yang lain, sepertinya identik dengan kelompok “Ratu Sewu Negara“, yang dapat dipastikan pada pilpres 2024, akan mengambil posisi berseberangan dengan kelompok Joko Widodo.
Begitu!

Demikianlah, dunia pewayangan ternyata setiap kali mewujud dalam kehidupan manusia, dalam hal ini kebetulan mewujud di kancah perpolitikan di Indonesia.
***

Ngapunten
Semoga bermanfaat
Maturnuwun
.
Toto Endargo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *