Mengulik kata “petir” yang ternyata banyak wilayah yang menggunakan kata petir tersebut sebagai nama desa.
Kata Petir
Minimal ada dua nama desa, yang saya tahu, menggunakan kata petir. Desa Karangpetir, Kecamatan Kalimanah dan Desa Petir, Kecamatan Sokaraja.
Namun ketika mengetik kata petir sebagai kata kunci di google map, ternyata lebih dari sepuluh nama wilayah yang menggunakan kata petir.
Petir sebagai Halilintar
Banyak yang berpikir bahwa kata petir yang digunakan untuk nama wilayah itu, cenderung diterjemahkan sebagai halilintar.
Maka ada kemungkinannya, ketika mendengar nama Karangpetir, segera dibayangkannya bahwa di wilayah Desa Karangpetir itu, sebagai tempat yang banyak terjadi petir, atau tempat bersarangnya para halilintar, kilat, bledheg, atau gludhug.
Padahal, kemungkinan yang benar, kata petir itu awalnya adalah nama tanaman keras sejenis pete, atau kedawung.
Nama Tanaman
Nama petir sebagai tumbuhan, saya temukan pertama kali, sekitar tahun 1980 an, saat membaca buku cerita Api di Bukit Menoreh karya S.H. Mintardja djilid 1.
Di buku tersebut diceritakan bahwa Ki Tanu Metir, nama lain dari Kyai Gringsing, pada suatu ketika mengobati seseorang dengan bahan ramuan, yang salah satunya diambilkan dari daun petir.
Begitulah, ketika saya konfirmasi dengan petani ladang, dibenarkan bahwa ada tumbuhan yang namanya pohon Petir, tumbuhan sejenis pohon pete, mirip pohon Albasia.
Bukan Pijaran Listrik
Dengan demikian kemungkinan yang benar kata petir yang dijadikan sebagai nama wilayah, maksudnya adalah nama pohon, pohon Petir (parkia intermedia), bukan nama peristiwa pijaran listrik di udara.
Sehingga jika mengartikan bahwa Desa Karangpetir adalah sarang bledeg, sarang halilintar, sarang gludhug, sarang kilat, adalah keliru.
Diberi nama Karangpetir, karena pemukiman tersebut dulunya adalah wilayah yang banyak ditumbuhi pohon petir, jadi nama wilayah tersebut sudah sewajarnya menggunakan kata petir.
***
Demikianlah sedikit pengetahuan yang dapat tersampaikan, hal kata petir yang dijadikan sebagai nama suatu wilayah. Semoga bermanfaat, dan untuk yang belum tahu, semoga berkenan juga untuk menjadi tahu.
Salam
Toto Endargo
.
.