Penghuni
Memperhatikan keadaan aliran air dan kedalaman sungai, jeram yang gemrenjeng, sepertinya keadaan yang ideal untuk dihuni oleh ikan ikan kecil, semacam unjar dan uceng.
Bahkan jika di pangkal jeram dipasang seser pasti banyak kemungkinan ada ikan yang terjebak meloncat ke seser.
Konon, dahulu di saat pasar kota belum dipindahkan ke Kalikabong, orang ada yang suka mengumpulkan sampah dan dibuang ke sungai, sampah kemudian masuk ke bak, seperti diaduk dan diuraikan.
Jika beruntung, maka setiap kali ada saja barang berharga yang ikut terbuang, seperti uang logam dan bahkan perhiasan emas, yang dapat dipungut saat air bening dan cethek.
Jalan Setapak
Kini di sisi selatan, di pinggir sungai, telah dibangun tiang – tiang penyangga sepanjang sekitar seratus meter, dan dijadikan sebagai penyangga jalan setapak.
Sehingga kini, di bibir sungai sebelah selatan, ada jalan setapak di atas tepian sungai. Dan di kanan kiri tepian sungai, juga berjajar rapi rumah rumah penduduk setempat.
Demikianlah sedikit cerita tentang Bak Peredam Jeram yang unik dan langka, yang berada di Sungai Gringsing, di belakang Taman Kota Usman Janatin, di RT 02 RW 01, Kelurahan Purbalingga Kidul, Purbalingga.
Barangkali Bak Peredam Jeram ini dapat dijadikan sebagai objek bahasan untuk para pelajar dalam hal pengelolaan air, teknologi bendungan, dan bagian dari jejak sejarah keberadaan Bangsa Belanda di wilayah Purbalingga.
Jika ingin tamasya ke Bak Peredam Jeram, bisa lewat gang, di tepi tembok Taman Kota Usman Janatin sebelah utara, ikuti gang sampai menemukan bak tempat sampah, lalu turun ke halaman rumah penduduk, ke kanan, lurus, ke kiri, sampai.
Hati-hati, gang menurun itu sedikit tajam dan licin.
Oke!
***
Ngapunten
Semoga bermanfaat
Nuwun
Toto Endargo
.