MAKANAN BERIMAN

MAKANAN BERIMAN
Toto Endargo


Orang beriman perlu sehat. Untuk sehat perlu makanan. Jadi iman,sehat dan makanan harus bisa berjalan serasi. Orang beriman pasti ada kegiatan ibadah dengan berbagai aktivitas sesuai petunjuk-Nya. Untuk melaksanakan berbagai aktivitas itulah diperlukan kesehatan yang prima.
Allah menciptakan manusia itu sempurna, ada sistem dan teknologi yang luar biasa canggih, tiap inti sel bisa saling berkomunikasi, bersinergi agar semua sistem bekerja dengan padu dengan tujuan tubuh si manusia bisa sehat selamanya. Untuk menjalankan seluruh sistem agar berjalan mulus, agar manusia dapat beraktivitas sesuai dengan fitrah-Nya maka Allah menyiapkan bahan bakar bagi tubuh manusia berupa makanan.
Makanan, bukan masakan!
Dapur ciptaan Allah sangat beragam, berbagai jenis dan ada di manapun. Namun tidak semua manusia sadar akan hal itu, yang disadari adalah banyak rumah makan, warung makan dan pabrik makanan. Padahal pabrik makanan Allah jauh lebih banyak dan lebih beragam. Barangkali karena lidah yang tak bertulanglah yang menjadi penyebab orang dapat lupa kurnia Illahi. Lebih suka masakan daripada makanan.
Makanan berbahan dasar dari sari tanah, dimasak dengan cahaya matahari. Tumbuh-tumbuhan itulah dapur Allah, diciptakan untuk makanan pokok manusia. Makanan yang sesuai dengan standar keberadaan manusia. Manusia diciptakan Allah dari sari pati tanah, jadi makanan yang benar-benar asli, adalah makanan yang dari kebun, ladang, sawah, juga dari hutan. Sayang makanan asli ini kini banyak dikacaukan oleh ulah manusia, antara lain dengan keberadaan pestisida dan pupuk buatan.
Kini makanan hasil olahan manusia bertebaran dimana-mana berbentuk masakan. Masakan adalah hasil olahan manusia terhadap makanan. Makanan di samping dikacaukan dengan pestisida dan pupuk buatan, dikacau pula dengan berbagai bahan pengawet, penyedap rasa, bahan pewarna, cara masak yang terlalu masak (overcook) atau dengan memasaknya berulang kali. Masakan kini menjadi pangkal merebaknya berbagai kasus kesehatan yang serius. Diabetes, stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker bahkan alzhaimer adalah lima bencana kesehatan yang diawali dari konsumsi masakan yang tidak sehat.
Hal makanan dari hewan. Hewan adalah juga produk makanan dari Allah. Sari pati tanah hanya dua kali dimasak, pertama dimasak oleh tumbuhan, lalu tumbuhan dimakan oleh hewan, hewan inilah yang umumnya dikonsumsi oleh manusia. Jadi Allah secara nyata memberi petunjuk kepada manusia bahwa masakan yang baik adalah yang masimal dimasak dua kali. Disebut baik sebab zat yang dibutuhkan oleh tubuh masih tersedia di dalam makanan. Jika dimasak berulang kali maka masakan itu, bagi tubuh, sudah berubah menjadi “bekas makanan”, sering disebut sebagai “sampah”.
Menyadari bahwa kita beriman, yakin Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna, Allah juga menyediakan seluruh kebutuhan tubuh dengan sempurna. Agar sesuai dengan fitrah-Nya, maka makanan yang sesuai bagi manusia adalah makanan produk dari alam. Jikapun dimasak, masaklah dengan perhitungan zat yang dibutuhkan tubuh tidak hilang di saat memasaknya.
Allah sudah menyediakan makanan buat manusia berupa biji-bijian, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah-buahan, sayur-sayuran, bunga-bungaan, rempah-rempahan dan sumber protein dari hewan, semua untuk memenuhi kebutuhan manusia agar sehat. Makanlah makanan yang selaras dengan susunan gigi geligi kita. Gigi geligi kita adalah salah satu petunjuk yang hak dari Allah, petunjuk tentang makanan yang sebaiknya kita konsumsi.
Untuk selanjutnya silahkan baca dan hayati Buku Body Revolution, karena tulisan ini dasar dan inspirasinya dari buku tersebut. Terimakasih untuk Dr. Tifauzia Tyassuma, M.Sc yang telah dan selalu berbagi pengetahuan melalui berbagai media dan di antaranya dengan Buku Body Revolution dan Buku Nutrisi Surgawi.

Blater, 11 November 2019


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *