Kok Bisa, Kakek Liman Sujana di Onje, dan Canggahnya, Wali Prakosa di Demak.

Cerita tentang Kakek Liman Sujana yang baru hadir di Onje, sementara canggahnya malah sudah di beri gelar Wali Prakosa di zaman Demak.

Halaman Enam

Buku, “Ki Arsantaka Pendiri Kabupaten Purbalingga”, dengan penulis Tri Atmo, editor Ir. H. Sigit Subroto, MT. Penerbit: Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Purbalingga, 2013.

Cover Buku Arsantaka Pendiri Kabupaten Purbalingga, Toto Endargo
Cover Buku Ki Arsantaka Pendiri Kabupaten Purbalingga, Toto Endargo

===
Di halaman 6, buku tersebut tertulis demikian:

Saat pemerintahan Adipati Onje II yang masih menjadi duda itu, mencapai pada puncaknya, perkembangan agama Islam di daerah itu tampak sangat pesat.
………
Sebab selain dikembangkan oleh Raden Sayid Kuning yang datang dari Arab, juga banyak pedagang-pedagang luar daerah atau luar pulau yang berkunjung kesana untuk mencari nafkah sambil menyebarkan agama Islam.
………
Di antara para pendatang itu, terdapat seorang bangsawan, putra dari raja Pajajaran (Jawa Barat) bernama Raden Munding Sari atau Raden Liman Sujana.
=====
Lah, apa saya salah baca?
Setahu saya antara Adipati Anyakrapati (Adipati Onje II) dengan Raden Liman Sujana, kan, beda jaman!

Raden Liman Sujana di zaman Majapahit, Demak. Adipati Onje II di zaman Pajang. Bisane?

===
Dan!
Pada halaman berikutnya:

Raden Liman Sujana, yang bergelar Syekh Jambu Karang, punya anak angkat, bernama Rubiah Bakti.

Dalam cerita ini berarti, Syekh Jambu Karang tidak memiliki keturunan, Rubiah Bakti adalah anak angkat.

Rubiah Bakti menikah dengan Syekh Atas Angin.

Syekh atas angin berputra Mahdun Kusen
Mahdun Kusen berputra Mahdun Jamil
Mahdun Jamil berputra Mahdun Wali Prakosa
.

Wali Prakosa

Sejarah Purbalingga, mencatat bahwa gelar Wali Prakosa adalah pemberian dari Sultan Trenggana, Raja Demak.

Karena jasanya juga, wilayah Cahyana dijadikan sebagai tanah perdikan.

Bunyi piagam dari Sultan Trenggana, yang terdokumentasi kurang lebih berbunyi seperti ini:

“Penget layang kang idi Pangeran Sultan ing Demak. Kagaduha dening Mahdum Wali Prakosa ing Cahyana. Mulane anggaduha layang ingsung dene angrowangi amelar tanah. Sun tulusaken Pamardikane pesti lemah Perdikane Allah tantaha ana angowahana ora sun wehi suka halal dunya aherat. Anaa anak putu aba aniaya. Mugaa kena gutuking Allah lan olia bebenduning para wali kang ana ing Nusa Jawa. Estu yen peperdikane Allah”

Dengan piagam penghargaan ini, Wali Prakosa, anggap saja, sebagai keturunan ke empat (canggah) dari Raden Liman Sujana, pasti keberadaannya ada di zaman Kerajaan Demak.

Tepatnya di sekitar tahun 1505–1518, saat Sultan Trenggana berkuasa.

Dengan demikian kakek Wali Prakosa, Raden Liman Sujana, tentu, minimal, ada di zaman Demak, atau bahkan di zaman Majapahit.
====

Adipati Onje II

Sejarah Purbalingga juga meyakini bahwa Adipati Onje II, yang bergelar Adipati Anyakrapati adalah putra kandung Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang.

Dengan demikian Adipati Anyakrapati, keberadaannya, minimal, ada di zaman Pajang.

Tepatnya sekitar tahun 1568 – 1582, saat Sultan Hadiwijaya berkuasa. Atau bahkan sesudah Sultan Hadiwijaya wafat.

Dan sejarah nasional juga mencatat, bahwa Kerajaan Demak, lebih dahulu, dibandingkan Kerajaan Panjang.
====

Buku Arsantaka Pendiri Kabupaten Purbalingga, (belakang), Toto Endargo
Buku Ki Arsantaka Pendiri Kabupaten Purbalingga, (belakang), Toto Endargo

Kok Bisa

Kok bisa, Raden Liman Sujana baru datang, baru hadir di pemerintahan Adipati Anyakrapati (Onje), sementara canggahnya sudah diberi gelar Wali Prakosa di pemerintahan Sultan Trenggana (Demak).

Hemat kami, Perdikan Cahyana itu, berdiri jauh sebelum keberadaan Kadipaten Onje.

Keberadaan Raden Liman Sujana itu jauh sebelum keberadaan cerita Ki Tepus Rumput di Onje. Begitu!

.

Mangga!
Untuk Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Purbalingga, yang ikut mendukung terbitnya buku “Ki Arsantaka Pendiri Kabupaten Purbalingga”, sepertinya tulisan ini perlu untuk direnungkan.
.
Demikian sedikit cerita tentang hasil baca buku “Ki Arsantaka Pendiri Kabupaten Purbalingga”.
.
Semoga bermanfaat
Toto Endargo
.

Baca juga: Onje

.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *