Di Banyumas ada sebuah kata yang sering diucapkan ketika menyuruh seseorang agar pergi jauh dengan kata “m e r a d”.
.
“Ko merad baelah, tenimbang mung gawe camah neng ngumah!” *
“Merad nganahlah, ngrusuhi bae!” **
“Ko, ora bali-bali, merad sisan, nganah?” ***
.
Jika dicermati kata merad ini bunyinya mendekati dengan kata mi’raj. Ketika, dulu saat SD Kelas 6, oleh Bu Mae, diajarkan tentang arti kata isra mi’raj, dua kata yang merupakan bagian dari kisah Nabi Muhammad SAW.
.
Isra adalah perjalanan malam, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Mi’raj adalah perjalanan jauh dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha. Gampangnya bagi orang awam, bahwa kata mi’raj memiliki arti sebagai “pergi jauh”.
.
Barangkali dari makna pergi jauh itulah maka orang Banyumas, menggunakan kata mi’raj dalam kehidupan sehari-hari, menjadi pengganti kata pergi jauh.
.
Sayangnya kata merad ini cenderung di gunakan untuk hal yang berkonotasi negatif. Kata Merad, banyak digunakan untuk mengungkapkan ekspresi marah terhadap seseorang.
.
Jadi kesimpulannya, dimungkinkan bahwa kata merad yang lazim ada di daerah Banyumas, Purbalingga khususnya, berasal dari kata mi’raj yang berarti pergi jauh.
.
Demikianlah sekedar membuka tabir, yang jelas tidak valid, tentang kata merad. Merad sering dijadikan kata ungkapan sehari-hari untuk mengusir seseorang agar segera pergi jauh
.
Note:
* “Kamu pergi jauh saja, daripada hanya membuat onar di rumah”
**. “Pergi jauh sana, mengganggu saja!”
*** “Kamu tidak pulang-pulang, pergi jauh sekalian, sana!”
.
Semoga bermanfaat
Salam
.
Toto Endargo
.
