dik,
ketika aku berangan dan melamunkanmu
ah, dari utara kau lewat perlahan
ya ila, dasar jodoh
kau berbaju putih berbawah hitam
ah, terharu hati ini
dik,
baru saja aku melamunkanmu
dan kau datang
ah, sepertinya hati ini sudah terasa
tadi aku mau lewat perempatan
ah, lewat barat saja
dan
“ah, mas!”
“ah, aku di depan, kau di belakang!”
aku yang bergelut dengan rasa haru hanya bisa bermain kuku
dan stang kupegang tangan kanan
“sampai sini saja, mas!”
“kapan dikau main ke tempatku?’ kataku berbisik
“esoklah aku datang!”
ah, dik
terima kasih
=== 4.10.05.1979