Jejak Rel Lori (5)

“Niki sing nomer gangsal, nggih Pak?!”

“Ya! Sambungane wingi”

“Judule napa, Pak?”

“Rel buntu!”

“Oh, nggih, Pak!”

Putus Jalur

Cerita sederhana, tentang bekas rel yang masih bisa ditempuh pakai sepeda dan jalur yang saya anggap buntu.

Buntu, penyebabnya ada lima hal :

(1) karena jembatannya dirusak, putus, rel besinya dibongkar,

(2) karena lahan bekas rel sengaja disodet melintang, dibuat parit untuk saluran air, untuk mengairi sawah,

(3) sengaja digempur di sebelah kanan dan kirinya sehingga bekas tapak rel lori yang awalnya sekitar 6 meter, tinggal selebar pematang sawah, sekitar setengah meter,

(4) dengan sengaja didirikan bangunan baik untuk dihuni maupun untuk usaha dan

(5) dengan sengaja seluruh lahan bekas rel digempur dan dijadikan sawah, sehingga tidak berbekas sama sekali.

Buntu 1

Jembatan putus. Jalur dari depan Kantor Pos Blater, Sidakangen menuju ke Dukuh Kalibogor, Karangpetir. Setelah tempat rel yang dulunya emplasemen, terdapat dua jalur.

Jalur yang menuju ke Kalibogor, Karangpetir, kini menjadi pematang sawah yang sempit, lalu di ujungnya ada jembatan, panjangnya sekitar 2,5 meter, putus. Letaknya ikut Desa #Sidakangen , tepat menjelang persilangan tempat Jedding.

Jadi jika sepedahan atau sepeda motor tidak bisa menempuh jalur bekas rel dari Blater sampai ke Kalibogor, Karangpetir ini. Jembatan itu di atas Kali Pejaten.

Semoga ada perhatian dari pemerintah Desa #Sidakangen untuk membuat sekedar jembatan penghubung. Lumayan untuk dapat jadi sarana transportasi para petani mengangkut hasil bumi.

Juga jalan pintas menuju Karangpetir.

Buntu 2

Jembatan putus. Di sekitar Jedding ini ada dua jembatan yang putus, yang pertama yang dibahas di atas, jalur Blater – Karangpetir, letaknya di barat jedding. Dan yang kedua adalah yang berada di selatan jedding.

Masih sama jembatan ini di atas Kali Pejaten juga. Jembatannya lebih pendek, sekitar 1,5 meter. Jika jembatan ini berfungsi, maka dapat menghubungkan dua jurusan yaitu: Kalimanah – Rabak, dan Karangpetir – Rabak.

Jembatan kecil ini masih masuk wilayah #Sidakangen jadi semoga ada perhatian dari pemerintah Desa #Sidakangen terhadap jembatan ini, untuk dapat difungsikan kembali. Syukur, ternyata di tahun 2022, jembatan ini sudah disambung permanen.

Buntu 3

Jembatan putus. Jika bersepeda dari SMP Negeri 2 Kalimanah ke timur, Puskesmas Kalimanah, ke timur lagi, di depan pintu gerbang perumahan Permata Perwira Kalimanah, belok kanan, ke arah selatan akan sampai di wilayah Jedding.

Jalur bekas rel lori ini melengkung ke timur, atau membelok, jika dituruti akan sampai di sebelah Lapangan Desa #Karangpetir.

Hehe, sebenarnya jika diikuti terus, bekas rel lori ini akan sampai di sekitaran Grecol – Toyareka.

Namun sayangnya terhambat di wilayah Dusun Kalibagor, Desa #Karangpetir. Ada jembatan yang putus.

Jika tidak salah sepertinya ini adalah Kali Tunggal, sungai yang di hulunya sempat melewati Desa Selabaya. Sungainya agak lebar sekitar enam meteran.

Sebelah barat jembatan, lebar jalan bekas rel ini sepertinya masih utuh, masih lebar, hanya karena buntu jadi kondisinya sedikit rungseb, banyak belukar.

Sedangkan yang berada di timur jembatan, sudah masuk wilayah Desa Grecol, bekas rel lori ini sudah jadi pematang sawah yang cukup besar, masih membekas bahwa itu adalah bekas rel lori.

Jembatan di tempat ini cukup lebar, terbukti masih ada pilar penyangga jembatan di tengah sungai. Harapannya jika jembatan ini difungsikan maka sangat membantu mempersingkat jarak dari #Karangpetir menuju sekitaran Toyareka.

 

Bersambung ke Jejak Rel Lori (6)

Semoga ada yang menyimak

 

“Maturnuwun, Pak! Ngenjang judule napa malih?”

“Rel Bebel!”

“Bebel, nggih, buntu, Pak?”

“Iya, padha!”

“Oh, nggih!”

.

Semoga bermanfaat

Sedang sedikit cerita

Nuwun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *