Di wilayah Desa Slinga Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga ada sebuah sungai namanya Kali Cungkir.
Kali Cungkir bermuara ke Sungai Klawing.
Uniknya sungai ini kalau tidak dikelola maka muaranya akan jatuh ke parit saluran air dari tanjlig.
Jika air ini masuk ke saluran air, maka akan mengakibatkan tambah tingginya muka air saluran, dan akan mengganggu masuknya air dari Sungai Klawing yang lewat tanjlig.
Maka aliran Kali Cungkir kemudian dibuatkan jembatan air di atas saluran air. Sehingga muncullah istilah ada sungai di atas sungai. Sesuatu yang langka di bawah tahun 1970.
Sungai di atas sungai inilah yang disebut “unthul luwuk”, sungai yang bawah seperti ncrunthul, ngunthul di bawah sungai atas.
Dan saat dahulu, itu hanya ada di wilayah Slis, sehingga menjadi sesuatu yang sangat istimewa.
Jatuhnya air kali Cungkir ke Sungai Klawing, hanya berjarak sekitar 50 meter di utara tanjlig, jadi bermanfaat juga untuk menambah tingginya permukaan air Sungai Klawing.
Dahulu!
Seiring dengan waktu, debit air Sungai Klawing semakin menyusut dan akhirnya benar-benar susut.
Dasar tanjlig justru menjadi lebih tinggi dibandingkan muka air Sungai Klawing. Berakhirlah fungsi tanjlig di Slis ini.
Aliran air Sungai Klawing juga sudah menjauhi tepi timur, sehingga tanjlig Slis berada di daratan.