Bungkanel
aku datang di dadamuketika senja baru usaiketika bulan di utara mu terbakarmalam minggu ini aku ceria dan sendudi sungai mu yang cukup kering dilanda kemarauaku membimbing anak manusiaagar mereka mau berbakti bagi nusa dan bangsaya Allah lindungilah kamidan Minggu di musim kemarau iniaku menyusuri gunung plana mencari memoritak banyaksederhana namun justru disitu terasa manissungguh teduh dan syahdutak ada sentuh tapi aku tersipualam di kemarau initerasa memberi kasih untukku
pintaku kau tolak pelanseakan tak ada getar di dadamu pada dirikuaneh,
satu, dua kupasti pasrahsatu, dua kutakan suruttapi kau tidakperjalanan ini hampir usai ketika kau lelahketika kau ku papahbenarkah kau tak sadarkan diri?
dirimu telentang di depankukusuapi air di bibirmu yang pucat kemerah-merahanitukah kausenyum kau merekah membuatku bingungaku beriang riakau sehat kembalitapi ku tak pasti, benarkah kau sakitbukan sekedar kepura-puraanMasya Allah, aku tak tahupikiranku antara bingung dan bahagiasederhana, namun pastiaku kan kau terimajika aku ke tempatmu
Mangunegara, 7.12 September 1982
===
ringan tanpa isi
perjalanan ini ringan tanpa isimenguap hari tanpa posisimerengkuh debu musim keringmenggapai angin musim kemaraudimana daun bersiram abudimana bumi berdaki debuperjalan ini ringan dan sepimelewati saat tanpa tatap pastimelewati waktu penuh senyum palsumelewati waktu dengan gerak terpaksadi mana dahan lecet ada lukadi mana hati pilu tergores sembiludimana dada tak lagi bergetar segardi mana Sukma tak lagi terurai mekarperjalanan ini perjalanan lamunanperjalanan ini perjalanan anganperjalanan angan dan lamunanbagai mimpi-mimpi yang tak diinginkannamun justru suatu kenyataanadanyatanyataada akuTuhan
Mangunegara, 1.19 Juli 1982
==