Dalam tutur kata Banyumas sehari-hari, sering mendengar kata “pisan” dan juga kata “sepisan”, sepertinya kata ini memiliki makna yang berbeda.
.
Pisan
Kata ini lazim dijadikan sebagai kata pelengkap untuk menyangatkan suatu perasaan atau keadaan
.
ayu pisan = ayu banget = cantik sekali = sangat cantik.
jengkel pisan = jengkel banget = marah sekali = sangat marah.
.
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kata “pisan” sama dengan kata “sekali” dalam bahasa Indonesia, kata yang digunakan untuk me-sangatkan, menyangatkan.
.
Pisan-pisan
Namun ada saatnya menjadi beda makna ketika kata ini diulang.
.
Ora “pisan-pisan”, nyong nganah maning = ora maning-maning, nyong nganah maning = tidak lagi-lagi, saya ke sana lagi
.
Dari contoh di atas, kata “pisan” sama dengan kata “maning”, identik dengan kata “lagi” dalam bahasa Indonesia.
.
Aja “pisan-pisan”, ko kelalen sopan santun = jangan “sekali-kali”, kamu lupa sopan santun = jangan “sampai terjadi”, kamu lupa sopan santun.
Pisan-pisan di atas cenderung bermakna “nihil”, nol atau “tidak boleh ada”.
Perhatikan kata berikut ini:
Ora “sepisan-pisanna” inyong nglomboni ko! = Tidak “sekalipun” saya membohongi kamu!
.
Sepisan
Kata ini memiliki makna yang juga berbeda, walaupun masih terkandung kata “pisan”.
.
Sepisan bae ya! = sekali saja ya!
Sepisan, inyong tahu maring nganah = sekali, saya pernah ke sana.
Dethuthuk sepisan langsung ambles = dipukul sekali langsung ambles.
.
Dari contoh di atas kata “sepisan” ini, identik dengan kata “satu kali” dalam bahasa Indonesia
.
Namun jika dalam bahasa Indonesia ada: satu kali, dua kali, tiga kali, di dalam bahasa Banyumas tidak ada sepisan, rong pisan, telung pisan, hal itu tidak ada atau tidak lazim.
.
Demikianlah sepintas membicarakan kata “pisan” sebuah kata yang setiap kali, setiap
.hari menjadi kosa kata yang digunakan oleh masyarakat Banyumas.
.
Semoga bermanfaat
Salam
Toto Endargo
.