Sepertinya ada dua tempat yang menggunakan kata Pagendholan untuk menjadi nama wilayah.
Satu di sekitar Onje, Purbalingga dan satunya di sekitar Masaran, Bawang, Banjarnegara.
Pagendholan Masaran
Dalam sejarah Purbalingga, disebutkan bahwa Ki Arsantaka adalah seorang demang di Kademangan Pagendholan, sekarang masuk wilayah Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Banjarnegara.
Di Masaran ada sebuah makam yang bangunan tembok batunya sebagian sudah ambrol, konon itu dulunya adalah makam Ki Arsantaka, cikal bakal penguasa Kabupaten Purbalingga.
Namun diceriterakan bahwa makam tersebut kemudian telah dipindahkan ke Makam Arsantaka di Purbalingga.
Di makam Desa Masaran ini masih ada sebuah makam yang memiliki papan nama bertuliskan R. Ayu Arsantaka.
Mungkinkah itu makam istrinya Ki Arsantaka?
Tapi karena istrinya dua, jadi mungkin Nyai Merden atau mungkin Nyai Kedhunglumbu.

Pagendholan Onje
Bahwa di balik Gunung Tukung atau igir di timur Sungai Klawing ada dusun yang bernama Dusun Pagendholan, Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga.
Konon dahulu di Dusun Pagendholan inilah Ki Tepus Rumput pertama kali membangun pusat pemerintahan, Kadipaten Pagendholan.
Hidup bersama istrinya, Putri Menoreh, seorang istri hadiah dari Sultan Hadiwijaya.
Pada akhirnya Putri Menoreh melahirkan Adipati Anyakrapati, putra kandung Kanjeng Sultan Hadiwijaya.
Setelah Adipati Anyakrapati lahir, sesuai pesan Kanjeng Sultan Hadiwijaya, maka Putri Menoreh itu telah “sah” menjadi istri Ki Tepus Rumput.
Konon Ki Tepus Rumput dan istrinya tersebut tetap hidup bersama di Pagendholan.
Namun untuk seterusnya, ternyata, tidak terceritakan, hal Ki Tepus Rumput yang beristri Putri Menoreh ini, memiliki keturunan atau tidak.
Adipati Anyakrapati pun dianggap dewasa. Segera menggantikan kedudukan Ki Tepus Rumput. Terjadilah pergantian penguasa.
Karena terjadi pergantian penguasa dari Ki Tepus Rumput kepada Adipati Anyakrapati, konon pusat pemerintahan lalu dipindahkan ke barat Sungai Klawing dan namanya dikenal dengan nama Kadipaten Onje.
Seiring dengan waktu Ki Tepus Rumput wafat. Makam Ki Tepus Rumput berada tidak jauh dari dukuh Pagendholan, di Igir Surti, di timur Sungai Klawing.
Hanya saja konon karena ada bencana tanah terban, tanah ambles, di wilayah Igir Surti, maka bencana ini mengakibatkan makam Ki Tepus Rumput dan salah satu putri dari Adipati Anyakrapati, ikut terkubur.
Kini kedua makam tersebut sudah tiada berbekas.
Pagendholan di Punika Serat Sejarah Onje
Dari membaca hasil transliterasi yang dilakukan oleh Ibu Diana Wisnandari dari Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, 2007. Karya yang luar biasa, maturnuwun Ibu Diana Wisnandari.
Di hasil transkrip buku kuna Punika Serat Sejarah Onje itu tertulis nama-nama wilayah yang dapat terdeteksi sekarang, dengan mudah, yaitu:
- Pagendholan
- Onje = Desa di Kecamatan Mrebet, Purbalingga
- Tuwanwisa = Dukuh di Desa Karangturi, Mrebet, Purbalingga
- Pesawahan = Dukuh di Desa Karangturi, Mrebet, Purbalingga
- Timbang = Dukuh di Desa Penambongan, Purbalingga
- Purbasari = Desa di Kecamatan Karangjambu, Purbalingga
- Bobotsari = Desa dan Kecamatan Bobotsari, Purbalingga
- Kertanegara = Desa dan Kecamatan, Kertanegara, Purbalingga
- Bodhas = Bodas Karangjati, Kecamatan Rembang, Purbalingga
- Mertasanan = Margasana (?), Kertanegara, Purbalingga
- Toyareka = Desa di Kecamatan Kemangkon, Purbalingga
- Selanga = Desa Slinga, Kaligondang, Purbalingga
- Kalikajar = Desa di Kecamatan Kaligondang, Purbalingga
Ada nama Pagendholan
Dari data nama wilayah, tempat, dukuh dan desa-desa yang tertulis tersebut, semua atau mayoritas berada di Kabupaten Purbalingga, maka kemungkinan yang paling dekat, bahwa yang dimaksud dengan nama Pagendholan yang tertulis di Buku Punika Serat Sejarah Onje itu, adalah dukuh Pagendholan, yang di Desa Onje, Kecamatan Mrebet Purbalingga, itu.
***
Begitulah sekedar cerita tentang nama Pagendholan.
Dengan harapan, setidaknya sekarang bersama-sama mengetahui bahwa ada dua Pagendholan, satu dhukuh di Desa Onje dan yang satunya di Desa Masaran, Bawang Banjarnegara.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk sedikit menambah pengetahuan kepada yang belum tahu. He, he !
Semoga bermanfaat
Nuwun
.
Toto Endargo
.