jangan gundah – iya ya – begitu itu – lesu dan beku

 

jangan gundah
 

dua carik kertas berhias kata

yang kemarin kau terima
semoga sudah kau baca
dan tak menambah hatimu menderita
kuharap kau gembira
 
aku tak pandai berkata-kata
maklum aku bukan pujangga
bila ada kata yang norak
aku mohon maaf sebesarnya
agar dosa-salahku tak beranak pinak
katamu, kata suratku tak enak di benak
kurasa kemarin aku tak begitu
aku tak ingin membuatmu menggerutu
kemarin aku menulis sambil tersenyum ramah
jangan kau terjemahkan aku suka marah
aku tak ingin dikau menjadi gundah
baiklah,
kataku kuakhiri sudah
jika ada sempat pasti kan kutambah


===8.05.78

Iya ya

 

Sebetulnya aku ingin mengunjungimu
Tapi kupikir-pikir kok sedikit muntir
Karena rumahmu yang depan warung
Aku takut dikira mau beli sabun
Mau lewat samping rasanya segan
Sial badan dikira mau ambil jemuran
Serba salah
Salah sendiri
Salah kamu juga
Kok bisa
Abis kamu yang minta juga
Apa aku minta
Iya
Sial ya
Memang aku sial
Kok sial
Abis kamu juga sudah ada yang punya
Iya, ya!
Ada sebentuk maaf untukmu
Semoga kau luluskan pintaku itu
Bukan aku mengganggumu
Tapi aku mengagumimu
Bukan aku mengagumimu
Tapi aku mengganggumu
Dan begitu itu


===11.05.78

Lesu dan beku

 

Lesu dan beku
Habis bangun tidur
 
Hari ini tiada ceria di rumah ini
Yang ada lesu karena tak mandi
Seakan siang dan sore yang berlanjut senja
Tak menghiraukan daku berlalu begitu saja
Memang, ada aku atau tak ada
Hadir ataupun tak hadir
Siang ini tetap berakhir
 
Senja surut malampun lahir
Di hati ini ada riang sebutir
Beku amatir mulai mencair
Biarkan duka-duka ini minggir
Dan suka-suka datang bergilir
 
Dan
Dikau datang kala aku menngeliat
Maafkan aku bila aku tak terlihat
Jangan anggap aku jahat
Dan jangan jadikan berita hangat
 
Hari ini
Lesu mengikat
Malas melibat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *